dzat allah

wajib bagi kita ahli sunah jamaah berpegang bahawa allah itu wajib ada ada nya allah berupa dzat ,.., yang ni iqtiqad ahli sunah jamaah., jika ada allah itu bersifat hitam , putih , besar kecil, di atas ,hadapan , belakang bawah atas,. semua yang dapat di bayang akal itu bukan tuhan allah dzat yang maha berkuasa ,. jika tuhan hitam ., putih berupa dalam akal maka itu iqtiqad mujasima,.iqtiqod mujasima,. tuhan bertanggan ,. tuhan duduk di atas aras,. tuhan ada mata hidung telingga ., dan tuhan melihat dan mendengar.,,. kesemua itu tuhan hat depa punya tuhan mujasima.,. hak ahli sunah allah ada ada allah berupa dzat itu iqtiqad kita ahli sunah jamaah,. jika ada allah di langgit itu iqtiqod mujasima,.., allah bukan macam tu allah bersifat ada ada nya allah berupa dzat , macam mana dzat allah ada nya mahluk ada nya dzat allah ,. melihat mahluk keatas allah dan melihat allah dengan kesempurnaan allah.,. sebagai mana ada nya allah  berupa dzat tampa tempat dan tiada tempat bagi allah sebagai mana masa azali,., penting bagi kita ahli sunah jamaah berpegang teguh allah azawajalla berupa dzat dzat dzat ni nak di banyang tak mampu sebagai mana dzat makan bukan roti atau sedap nya roti yang di makan tapi dzat hasil setelah makan tenang perut tak terasa lapar itu dzat makan,.,.. dzat allah berupa ada nya mahluk ., dzat alah meliputi setiap mahluk .., zat dari Tuhan swt yang diperkenalkan sendiri oleh-Nya. Selain sebagai nama bagi zat Tuhan swt, Allah adalah juga tempat terkumpulnya atau terhimpunnya seluruh sifat yang dikandung zat-Nya, sehingga Allah sebagai sebutan yang utama untuk Tuhan sudah meliputi Tuhan secara keseluruhan yang terdiri dari zat dan sifat-Nya. Hubungan antara zat dan sifat pada hakikatnya adalah hubungan sebab akibat yang saling terkait dan saling menerangkan antara keduanya. Keberadaan sifat disebabkan karena adanya zat dan keberadaan zat hanya bisa dinyatakan dengan adanya sifat, sehingga melalui hubungan tersebut Tuhan telah membukakan satu celah yang bisa dimasuki oleh akal manusia untuk mengetahu hakikat zat-Nya dengan benar. Allah tidak bisa dipersandingkan dengan apapun sebagaimana yang dinyatakan dalam Al-Quran : ” dan tidak ada sesuatupun yang setara dengan Dia.” ( QS : 112 : Surat : Al Ikhlash Ayat 04 )Imam Abu Hasan Ali al Asy-ary dan Imam Abu Mansur al Muturidi sebagai pelopor berdirinya faham Ahlul Sunnah Wal Jamaah telah menerangkan sebagai sebuah syariat bahwa sifat Allah itu dikelompokkan menjadi 41 ( empat puluh satu ) sifat dan dikelompokkan lagi menjadi 4 ( empat ) kelompok besar yaitu : wajib memperlajari 20sifat ada pada allah sawt, dan mustahil bagi allah itu 20 sifat sifat harus 1,. .