Ahad, 22 Julai 2018

KEWAJIBAN BERJIHAT MEMBELA NASIB UMAT ISLAM,.,.


   




ya ummatan islam , seandai nya kami gugur syuhadah gugur kami bagi membela perbuatan zalim dan aniaya keatas kalian ,. seandai nya kami berjaya itu adalah kejayaan kalian dan doa doa kalian setiap kali setelah selesai solat 5waktu kalian buat kami umat islam yang sedang berjuang mempertahankan keagungan agama samawi dan kalimat laillahaillallah,.., wahai umat islam tidak kira di mana jua kalian berada kami tiada meminta wang dan harta dunia sebagai imbohan buat kerja jihat kami ,.., akan tetapi doa doa kalian buat kami agar gugur syuhadah ,. dan kalah nya musuh musuh kami dan kerugian mereka dan kemusnahan harta benda mereka adalah keuntugan kami di akirat dan sebagai pembalasan buat atas setiap kezaliman yang di lakukan keatas setiap umat islam baik ia nya seorang yang gila atau seorang yang miskin tiada berharta ,.,.,. sebagai mana kitab tulisan imam al-ghazali buat kalian semua yang inggin berjuang pertahankan maruah umat islam ,..,,. Abu Hamid Al-Ghazali, dalam kitab beliau yang cukup masyhur “
      Ihya’ Ulumuddin” menyatakan bahwa poin di atas adalah sesuatu yang diperbolehkan. Al-Ghazali berkata, “Tidak ada perbedaan pendapat akan bolehnya seorang muslim sendirian menceburkan dirinya ke dalam barisan orang-orang kafir walaupun dia tahu dia akan terbunuh.” Akan tetapi beliau mensyaratkan bahwa aksi menceburkan diri ke barisan musuh harus memberikan kerugian kepada musuh dan keberuntungan di pihak kaum muslimin. dari sini jelas imam al-ghazali dalam kitab nya menulis bangkit lah wahai umat umat islam yang berharap hanya pada dzat allah yang mana telah mentakdirkan setiap saat dan waktu dalam kitab qadak dan qadar nya,.,.., dan jelas sekali dengan kata kata imam al-syafie dalam kitab karagan imam al-ghazali,.,. Hal ini jelas dalam perkataan beliau, “Akan tetapi kalau dia tahu dengan menceburkan diri ke barisan musuh tidak memberikan kerugian yang berarti bagi musuh, maka sama saja hukumnya dengan orang buta yang masuk ke dalam kancah peperangan, hal ini jelas haramnya.” (Ihya’ Ulumuddin 2/319) Dalam tafsir Al-Qurtubi, disebutkan Muhammad bin Al-Hasan berkata, “Seandainya seseorang sendirian melawan seribu orang musyrik, maka hal itu tidak mengapa jika dia yakin dirinya bisa selamat atau setidaknya dia bisa memberikan kerugian kepada musuh.” (Tafsir Al-Qurtubi, 2/364). ya allah menagkan kami mujahit mujahit kamu yang tak mengharapkan harta bertimbun atau wang berjuta .,,. sekadar buat kami doa doa yang iklas dari kalian umat islam setiap kali selesai solat allahumma muslimin nawal muslimat wal mukminin nawal mukminat dan cukup lah itu buat kami dan jika kalian mendoa kan wal mujahidin nawal syuhadah,.,.., allahuakbar ,.,.., semoga allah terus memberikan nikmat nya pada kami,.,.,.,.

Sabtu, 21 Julai 2018

MUHAMAT BIN ABDULLAH ANAK MURIT DAN KETURUNAN NABI MUHAMAT SAW,.,.

ANTARA MUKZIZAT YANG DIMILIKI MUHAMAT BIN ABDULLAH BIN ==SYEAH ABDUL KADER JALANI===HINGGA HASSAN IMAM KE2 CUCU NABI MUHAMAT SAWT,.,. ANAK MURIT SYEAH ABDUL KADER JALANI,.,.DAN CUCU SYEAH ABDUL KADER,.

  1. MUKZIZAT DALAM BERMIMPI,.
  2. PERNAH BERTEMU RASULULLAH SAW,.
  3. BERTEMU NABI KHIDIR,
  4. BERTEMU WALI ALLAH ,.
  5. BERTEMU MALAM LAILATUL QADAR,.
  6. BERTEMU DENGAN GOLOGAN JIN DAN IBLIS,.,.
  7. BERTEMU DENGAN JIN ISLAM (BUNIAN-PARI2)
  8. BERTEMU DENGAN ALAM JIN DAN IBLIS,.,.
  9. BERTEMU DENGAN ALAM GHAIB ,.
  10.  
  11. MUKZIZAT KETIKA MANA SEDAR
  12. PERNAH BERKUMUNIKASI DENGAN ULAR SAWA,.
  13. \PERNAH BERKUMUNIKASI DENGAN ULAR SENDUK,.
  14. PERNAH BERKOMUNIKASI DENGAN JIN DAN IBLIS,.
  15. \PERNAH BERKOMUNIKASI DENGAN JIN KAFIR,.
  16. PERNAH MENGISLAMKAN 5JIN KAFIR,. 
  17. PERNAH MELIHAT DAN MEMPERLIHATKAN 11BINTANG DI LANGGIT,.
  18. PERNAH MEMANGGIL RIBUT DAN ANGGIN 
  19. PERNAH MEMANGGIL HUJAN,.,.
  20. PERNAH MEMBEDAH DIRI SENDIRI ,.
  21. PERNAH BERTEMU DERNGAN WALI DALAM SEBUAH MASJID,.,. 
  22. PERNAH MELIHAT DIRI SENDIRI DI LUAR JASAT NYA,.,.
  23.  

Selasa, 17 Julai 2018

5 Pesan Syeikh Ahmad Yassin - Untuk Generasi Muda Islam Akhir Jaman



hidup ini sebuah perjalanan inggat lah selagi kalian mencintai dunia dan isi nya kalian tiada lain melaikan hanya beranggan anggan dan bermimpi didalamnya,..,., dan inggat lah qalbu yang tiada dalam nya dunia melaikan ayat ayat allah dan nur muhamat tak akan mampu banggun meninggalkan perhiasan dunia baik ia nya seorang hamba yang taad atau fakir miskin.,.,,. inggat lah dunia hanya perhiasan dan permainan iblis tipu daya syaitan sehingga saat mana datang ajal .,,.., waktu itu penyesalan tiada lagi berguna ,kembalilah kalian kedalam neraka tempat pendosa dan iblis laknatullah bersemadi,..,.,., allahuakbar3x

PENGERTIAN JIHAT DARI IMAM GHAZALI KITAB IHYA'ULUMUDDIIN


ALLAHUAKBAR 3X
YA ALLAH BUANG KAN DALAM QALBU KAMI ZUHUD DUNIA'CINTA DUNIA''
BILA MANA DATANG SERUAN JIHAT ''
DAN JAGAN LAH KAU TANAM KAN DALAM QALBU KAMI
 MELAIKAN AYAT AYAT QURAN YANG KAMI HAFAL DAN BAKAL KAMI JADIKAN SEBAGAI PENEMAN KAMI DI DUNIA YANG HINA DAN DI DALAM KUBUR YANG KEKAL''' (At-Tawbah):24 - Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.
 'Āli `Imrān):142 - Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar. Abu Hamid Al-Ghazali, dalam kitab beliau yang cukup masyhur “Ihya’ Ulumuddin” menyatakan bahwa poin di atas adalah sesuatu yang diperbolehkan. Al-Ghazali berkata, “Tidak ada perbedaan pendapat akan bolehnya seorang muslim sendirian menceburkan dirinya ke dalam barisan orang-orang kafir walaupun dia tahu dia akan terbunuh.” Akan tetapi beliau mensyaratkan bahwa aksi menceburkan diri ke barisan musuh harus memberikan kerugian kepada musuh dan keberuntungan di pihak kaum muslimin.


Hal ini jelas dalam perkataan beliau, “Akan tetapi kalau dia tahu dengan menceburkan diri ke barisan musuh tidak memberikan kerugian yang berarti bagi musuh, maka sama saja hukumnya dengan orang buta yang masuk ke dalam kancah peperangan, hal ini jelas haramnya.” (Ihya’ Ulumuddin 2/319) Dalam tafsir Al-Qurtubi, disebutkan Muhammad bin Al-Hasan berkata, “Seandainya seseorang sendirian melawan seribu orang musyrik, maka hal itu tidak mengapa jika dia yakin dirinya bisa selamat atau setidaknya dia bisa memberikan kerugian kepada musuh.” (Tafsir Al-Qurtubi, 2/364).

Selasa, 10 Julai 2018

PANDAGAN JIHAT MENURUT IMAM SYAFIE'

      DALAM HIDUP INI BERBAGAI CORAK DAN TETAPAN @ CELUPAN ALLAH SAWT KEATAS HAMBA NYA SEBAGAI MANA KITAB TAKDIR ALLAH JADIKAN SEBEGITU JUA CELUPAN ALLAH ADALAH BERUPA CORAK KEATAS HAMBA NYA.,,. SEBAGAI MANA KITA KETAHUI SETIAP ORANG YANG BERIMAN ITU AKAN DATANG PADA NYA SATU UJIAN DAN UJIAN ITU BERUPA MENGUJI TAHAP KEIMANAN NYA KEATAS CINTA ILLAH ATAU HANYA BRERSIFAT PUJIAN DUNIAWI SEMATA MATA,.,. SEBAGAI MANA JELAS DALAM PAHAMAN KITA MAZHAF IMAM SYAFIE ,.,.

     Pada mujtahid mazhab Syafi’i, yaitu Hujjatul Islam Abu Hamid Al-Ghazali, dalam kitab beliau yang cukup masyhur “Ihya’ Ulumuddin” menyatakan bahwa poin di atas adalah sesuatu yang diperbolehkan. Al-Ghazali berkata, “Tidak ada perbedaan pendapat akan bolehnya seorang muslim sendirian menceburkan dirinya ke dalam barisan orang-orang kafir walaupun dia tahu dia akan terbunuh.” Akan tetapi beliau mensyaratkan bahwa aksi menceburkan diri ke barisan musuh harus memberikan kerugian kepada musuh dan keberuntungan di pihak kaum muslimin. Hal ini jelas dalam perkataan beliau, “Akan tetapi kalau dia tahu dengan menceburkan diri ke barisan musuh tidak memberikan kerugian yang berarti bagi musuh, maka sama saja hukumnya dengan orang buta yang masuk ke dalam kancah peperangan, hal ini jelas haramnya.” (Ihya’ Ulumuddin 2/319)
Dalam tafsir Al-Qurtubi, disebutkan Muhammad bin Al-Hasan berkata, “Seandainya seseorang sendirian melawan seribu orang musyrik, maka hal itu tidak mengapa jika dia yakin dirinya bisa selamat atau setidaknya dia bisa memberikan kerugian kepada musuh.” (Tafsir Al-Qurtubi, 2/364).

     Motivasi seorang pelaku bom syahid jelas mengharapkan pahala dari Allah, memberikan kerugian kepada musuh dan ingin mendapatkan kematian yang mulia. Orang yang bunuh diri motivasinya biasanya berangkat dari beban hidup seperti putus cinta, dililit hutang dan putus asa dari Allah.
Dengan menyedari perbahasan ini, pengganasan berani mati itu ditakrifkan oleh Ami Pedahzur sebagai "kepelbagaian tindakan-tindakan ganas yang dilakukan oleh pihak yang sedar bahawa peluang untuk hidup selepas bertindak adalah hampir dengan sifar."[5] Ini termasuk pengeboman berani mati dan bermacam-macam lagi taktik berani mati yang berikut.
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (QS. At Taubah : 36)
Fatwa Syeikh Yusuf Al Qardhawi. Menurut beliau, “Saya ingin katakan di sini bahawa operasi-operasi ini adalah termasuk cara yang paling jitu dalam jihad fisabilillah. Dan ia termasuk bentuk teror yang diisyaratkan dalam Al Qur'an dalam sebuahfirman Allah Ta'ala yang artinya: ‘Dan persiapkanlah kekuatan apa yang mampu kamu kuasai dan menunggang kuda yang akan membuat takut musuh-musuh Allah dan musuhmu.’(QS. Al Anfal: 60)

    Bahkan Syeikh Al Qaradhawi menguatkan pendapatnya dengan pandangan ulama klasik yang juga membolehkan aksi sejenis bom syahid, yakni pandangan Imam al Jashash, Imam al Qurthubi, Imam ar Razi, Imam Ibnu Katsir, Imam ath Thabari, Imam Ibnu Taimiyah, Imam Asy Syaukani, Syaikh Rasyid Ridha, dan lain-lain. Pada akhir fatwanya, dia berkata… “Saya (Al Qardhawi) yakin kebenaran itu sudah sangat jelas sekali, cahaya pagi itu sudah nampak bagi yang punya indera. Semua pendapat di atas membantah mereka yang mengaku-aku pintar, yang telah menuduh para pemuda yang beriman kepada Tuhannya kemudian bertambah yakin keimanannya itu. Mereka telah menjual dirinya untuk Allah, mereka dibunuh demi mempertaruhkan agamaNya. Mereka menuduhnya telah membunuh diri dan menjerumuskan dirinya ke dalam kebinasaan. Mereka itu, insya Allah, adalah para petinggi syahid di sisi Allah. Mereka adalah elemen hidup yang menggambarkan dinamika umat, keteguhannya untuk melawan, ia masih hidup bukan mati, masih kekal tidak punah. Seluruh apa yang kami minta di sini adalah: seluruh operasi itu dilakukan setelah menganalisa dan menimbangkan sisi positif dan negatifnya. Semua itu dilakukan melalui perencanaan yang matang sekali di bawah pengawasan kaum Muslimin yang mumpuni . Kalau mereka melihat ada kebaikan, segera maju dan bertawakkal kepada Allah. Karena Allah SWT berfirman yang artinya, ‘Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah itu Maha Agung dan Maha Bijaksana.’ (QS. Al Anfal: 49)”

   Allah berfirman terhadap mereka yang merusak perjanjian: “Jika kamu menemui mereka dalam peperangan, maka cerai beraikanlah orang-orang yang di belakang mereka dengan (menumpas) mereka, supaya mereka mengambil pelajaran” (Al-Anfal:57). II…Dalil-dalil dari As-Sunnah wal jamaah
: Hadits Ghulam (pemuda) yang kisahnya terkenal, terdapat dalam Shahih Bukhari, ketika ia menunjukkan musuh cara membunuh dirinya, lalu musuh itupun membunuhnya, sehingga ia mati dalam keadaan syahid di jalan Allah. Maka operasi seperti ini merupakan salah satu jenis Jihad, dan menghasilkan manfaat yang besar, dan kemaslahatan bagi kaum Muslimin, ketika penduduk negeri itu masuk kepada dien (agama) Islam, yaitu ketika mereka berkata : “Kami beriman kepada Rabb (Tuhan) nya pemuda ini”. 

ALLAH MAHA BERI PETUNJUK,.,. 2013

BERMULA pada pertengahan tahun 2013 , pada malam hari ,berbekalkan sebuah beg galas berisikan baju dan pakaian yang perlu , dan sebu...