Selasa, 10 Julai 2018

PANDAGAN JIHAT MENURUT IMAM SYAFIE'

      DALAM HIDUP INI BERBAGAI CORAK DAN TETAPAN @ CELUPAN ALLAH SAWT KEATAS HAMBA NYA SEBAGAI MANA KITAB TAKDIR ALLAH JADIKAN SEBEGITU JUA CELUPAN ALLAH ADALAH BERUPA CORAK KEATAS HAMBA NYA.,,. SEBAGAI MANA KITA KETAHUI SETIAP ORANG YANG BERIMAN ITU AKAN DATANG PADA NYA SATU UJIAN DAN UJIAN ITU BERUPA MENGUJI TAHAP KEIMANAN NYA KEATAS CINTA ILLAH ATAU HANYA BRERSIFAT PUJIAN DUNIAWI SEMATA MATA,.,. SEBAGAI MANA JELAS DALAM PAHAMAN KITA MAZHAF IMAM SYAFIE ,.,.

     Pada mujtahid mazhab Syafi’i, yaitu Hujjatul Islam Abu Hamid Al-Ghazali, dalam kitab beliau yang cukup masyhur “Ihya’ Ulumuddin” menyatakan bahwa poin di atas adalah sesuatu yang diperbolehkan. Al-Ghazali berkata, “Tidak ada perbedaan pendapat akan bolehnya seorang muslim sendirian menceburkan dirinya ke dalam barisan orang-orang kafir walaupun dia tahu dia akan terbunuh.” Akan tetapi beliau mensyaratkan bahwa aksi menceburkan diri ke barisan musuh harus memberikan kerugian kepada musuh dan keberuntungan di pihak kaum muslimin. Hal ini jelas dalam perkataan beliau, “Akan tetapi kalau dia tahu dengan menceburkan diri ke barisan musuh tidak memberikan kerugian yang berarti bagi musuh, maka sama saja hukumnya dengan orang buta yang masuk ke dalam kancah peperangan, hal ini jelas haramnya.” (Ihya’ Ulumuddin 2/319)
Dalam tafsir Al-Qurtubi, disebutkan Muhammad bin Al-Hasan berkata, “Seandainya seseorang sendirian melawan seribu orang musyrik, maka hal itu tidak mengapa jika dia yakin dirinya bisa selamat atau setidaknya dia bisa memberikan kerugian kepada musuh.” (Tafsir Al-Qurtubi, 2/364).

     Motivasi seorang pelaku bom syahid jelas mengharapkan pahala dari Allah, memberikan kerugian kepada musuh dan ingin mendapatkan kematian yang mulia. Orang yang bunuh diri motivasinya biasanya berangkat dari beban hidup seperti putus cinta, dililit hutang dan putus asa dari Allah.
Dengan menyedari perbahasan ini, pengganasan berani mati itu ditakrifkan oleh Ami Pedahzur sebagai "kepelbagaian tindakan-tindakan ganas yang dilakukan oleh pihak yang sedar bahawa peluang untuk hidup selepas bertindak adalah hampir dengan sifar."[5] Ini termasuk pengeboman berani mati dan bermacam-macam lagi taktik berani mati yang berikut.
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (QS. At Taubah : 36)
Fatwa Syeikh Yusuf Al Qardhawi. Menurut beliau, “Saya ingin katakan di sini bahawa operasi-operasi ini adalah termasuk cara yang paling jitu dalam jihad fisabilillah. Dan ia termasuk bentuk teror yang diisyaratkan dalam Al Qur'an dalam sebuahfirman Allah Ta'ala yang artinya: ‘Dan persiapkanlah kekuatan apa yang mampu kamu kuasai dan menunggang kuda yang akan membuat takut musuh-musuh Allah dan musuhmu.’(QS. Al Anfal: 60)

    Bahkan Syeikh Al Qaradhawi menguatkan pendapatnya dengan pandangan ulama klasik yang juga membolehkan aksi sejenis bom syahid, yakni pandangan Imam al Jashash, Imam al Qurthubi, Imam ar Razi, Imam Ibnu Katsir, Imam ath Thabari, Imam Ibnu Taimiyah, Imam Asy Syaukani, Syaikh Rasyid Ridha, dan lain-lain. Pada akhir fatwanya, dia berkata… “Saya (Al Qardhawi) yakin kebenaran itu sudah sangat jelas sekali, cahaya pagi itu sudah nampak bagi yang punya indera. Semua pendapat di atas membantah mereka yang mengaku-aku pintar, yang telah menuduh para pemuda yang beriman kepada Tuhannya kemudian bertambah yakin keimanannya itu. Mereka telah menjual dirinya untuk Allah, mereka dibunuh demi mempertaruhkan agamaNya. Mereka menuduhnya telah membunuh diri dan menjerumuskan dirinya ke dalam kebinasaan. Mereka itu, insya Allah, adalah para petinggi syahid di sisi Allah. Mereka adalah elemen hidup yang menggambarkan dinamika umat, keteguhannya untuk melawan, ia masih hidup bukan mati, masih kekal tidak punah. Seluruh apa yang kami minta di sini adalah: seluruh operasi itu dilakukan setelah menganalisa dan menimbangkan sisi positif dan negatifnya. Semua itu dilakukan melalui perencanaan yang matang sekali di bawah pengawasan kaum Muslimin yang mumpuni . Kalau mereka melihat ada kebaikan, segera maju dan bertawakkal kepada Allah. Karena Allah SWT berfirman yang artinya, ‘Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah itu Maha Agung dan Maha Bijaksana.’ (QS. Al Anfal: 49)”

   Allah berfirman terhadap mereka yang merusak perjanjian: “Jika kamu menemui mereka dalam peperangan, maka cerai beraikanlah orang-orang yang di belakang mereka dengan (menumpas) mereka, supaya mereka mengambil pelajaran” (Al-Anfal:57). II…Dalil-dalil dari As-Sunnah wal jamaah
: Hadits Ghulam (pemuda) yang kisahnya terkenal, terdapat dalam Shahih Bukhari, ketika ia menunjukkan musuh cara membunuh dirinya, lalu musuh itupun membunuhnya, sehingga ia mati dalam keadaan syahid di jalan Allah. Maka operasi seperti ini merupakan salah satu jenis Jihad, dan menghasilkan manfaat yang besar, dan kemaslahatan bagi kaum Muslimin, ketika penduduk negeri itu masuk kepada dien (agama) Islam, yaitu ketika mereka berkata : “Kami beriman kepada Rabb (Tuhan) nya pemuda ini”. 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

ALLAH MAHA BERI PETUNJUK,.,. 2013

BERMULA pada pertengahan tahun 2013 , pada malam hari ,berbekalkan sebuah beg galas berisikan baju dan pakaian yang perlu , dan sebu...