Selasa, 10 April 2018

AWALUDDIN magrifatullah

Dari awal ilmu mengenal diri allah sawt itu sendiri hingga lah menunduk sujud pada diri allah yang mana berupa dzat yang maha qadim kekal hingga tiada masa dan batas waktu bagi nya,.,. dzat allah itu tiada berupa sebagai mana mahluk dan tiada berwarna ,.dzat allah jua tiada bertempat sebagai mana mahluk berhajat akan tempat sebagai perlindugan dan duduk ,.,.. hakikat dzat allah diri allah yang mana di tumpang dengan 20sifat yang wajib bagi nya sebagai mana pahaman abu hasan asr-syakri ,.,. dan mustahil bagi dzat allah sawt itu berupa bodoh sebagai mana 20sifat mustahil bagi allah   
      Shamamun = Tuli Mustahil Allah bersifat Tuli. Allah Ta’ala adalah Tuhan yang Maha Mendengar. Pendengaran Allah meliputi segala sesuatu. “Katakanlah cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan antaramu. Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi.” (Al-Ankabut : 52).
      Ama = Buta Allah Ta’ala juga tidak buta. Dia Maha Melihat Segala Sesuatu. Tak ada satu hal pun yang luput dari pengelihatanNya. “Dan Allah Maha Melihat atas apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hujarat: 18) “(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS.Asy-syuro: 11)
      Bakamun =Bisu Allah Ta’ala tidaklah Bisu. Allah berkata dan berfirman dengan sangat sempurna. Tak ada bisa mengalahkan keindahan firman Allah Ta’ala. Dan salah satu Nabi yang pernah berbicara langsung dengan Allah adalah Nabi Musa. “Dan ada beberapa rasul yang telah Kami kisahkan mereka kepadamu sebelumnya, dan ada beberapa rasul (lain) yang tidak Kami kisahkan mereka kepadamu. Dan kepada Musa Allah ‘telah berfirman secara langsung.” (QS. An-Nisa’: 164)
     Kaunuhu ‘ajiyan = Zat yang lemah Mustahil Allah bersifat lemah. Allah Ta’ala adalah pencipta alam semesta dan segala isisnya. Dia Maha Kuasa atas semua hal. “Sebahagian besar ahli kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma’afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Baqarah 109)
          Kaunuhu karihan = Zat yang terpaksa Allah Ta’ala bukanlah dzat yang terpaksa. Dia Maha Berkehendak atas segala sesuatu. Hanya berfirman “kun fa yakun” maka jadilah apa yang dikehendaki oleh Nya. “Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS.Hud: 107) Kaunuhu jahilan = Zat yang sangat bodoh Mustahil Allah adalah dzat yang bodoh. Allah Maha Mengetahui dan Melihat apa-apa yang ditampakkan atau disembunyikan.            Mayyitan = Zat yang mati Allah tidak mati. Allah bersifat kekal, tidak musnah dan tidak binasa. Dia tidak pernah tidur. Selalu mengawasi hamba-hambaNya setiap saat. Kaunuhu ashamma = Zat yang tuli Mustahil Allah bersifat tuli. Allah adalah Tuhan yang Maha Mendengar. Pendengaran Allah tak terbatas dan meliputi segala sesuatu. Kaunuhu ‘ama = Zat yang buta Allah Maha Melihat, tidaklah buta. Dia Maha Sempurna dengan seluruh keagunganNya. Kaunuhu abkama = Zat yang bisu Allah bukanlah dzat yang bisu. Allh berfirman dan firmanNya tertuang dalam kitab-kitab suci yang diturunkan lewat para nabi.
      Ta’adud = Berbilang Ta’adud adalah kebalikan dari wahdaniyah yang berarti tunggal. Allah itu Maha Esa. Tidak mungkin berbilang atau berjumlah lebih dari satu. Allah Ta’ala tidak memiliki sekutu, tidak beranak dan tidak diperanakan. Bukti keesaan Allah tertuang dalam kalimat syahadat dan juga ayat Al-Quran yang artinya: “Katakanlah ‘Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.’” (QS. Al-Ikhlas: 1-4) “Sekiranya ada di langit dan di bumi Tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai ‘Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.” (QS. Al-Anbiya: 22) “Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Maha Pemuurah lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah: 163)
      Ajzun = Lemah Ajzun berarti lemah, merupakan lawan kata dari dari qudrat yang artinya berkuasa. Jadi Allah tidak mungkin bersifat lemah. Sebaliknya Allah Azza wa Jalla Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada yang bisa melampui kekuasaan Allah Ta’ala. Dalam Al-Quran dijelaskan: “Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS.Al Baqarah: 20)
        Karahah = Terpaksa Allah tidak memiliki sifat terpaksa. Sebaliknya Allah Maha Berkehendak atas segala sesuatu. Tidak ada yang bisa melawan ataupun menandingi kehendak dari Allah Ta’ala. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran: “Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia.” (QS. Yasiin: 82) “Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.”(QS. Hud: 107)
        Jahlun = Bodoh Mustahil bagi Allah Ta’ala bersifat bodoh. Dia menciptakan alam semesta dengan segala isinya begitu sempurna. Dia tidak membutuhkan bantuan siapapun. Dan dialah yang Maha Kaya lagi Maha Mengetahui. Mautun = Mati Allah tidak akan mati. Dia bersifat kekal. Terus-menerus mengurus makhluknya Tanpa tidur dan tidak letih sedikitpun. Dijelaskan dalam Al-Quran:       Adam = Tiada Sifat mustahil yang pertama adalah Adam yang berarti tiada. Sifat ini kebalikan dari wujud yang artinya ada. Dalil naqli yang menunjukkan adanya Allah Ta’ala, yakni: “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy . Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.”(QS.Al-Araf : 54) “Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan, menjelaskan tanda-tanda , supaya kamu meyakini pertemuan dengan Tuhanmu.” (QS. Ar-Ra’d : 2)
       Huduts = Ada yang mendahului Hudust berarti ada yang mendahului, merupakan lawan kata dari qidam. Tidak mungkin ada yang mendahului keberadaan Allah Azza wa Jalla. Dialah yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Tentunya Pencipta sudah pasti lebih dahulu dari apa-apa yang diciptakanNya. “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS.Al-Hadid: 3)
      Fana = Musnah Allah Ta’ala tidak mungkin musnah. Sebaliknya, Dia bersifat kekal selama-lamanya. Dijelaskan dalam Al-Quran: “Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar-Rahman: 26-27) “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. BagiNya-lah segala penentuan, dan hanya kepadaNya-lah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Qasas: 88)
     Mumatsalatu lil hawaditsi = Ada yang menyamai Allah Ta’ala adalah dzat yang menciptakan segala sesuatu di bumi dan alam semesta. Dialah yang Maha Agung. Tidak mungkin ada sesuatu yang menyamai atau menandingiNya. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran: “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.”. (QS. Asy-Syura: 11) Ihtiyaju lighairihi = Memerlukan yang lain Allah Ta’ala tidak memerlukan yang lain. Dia mampu mewujudkan dan mengatur segalanya secara sempurna tanpa bergantung pada siapapun.


Tiada ulasan:

Catat Ulasan

ALLAH MAHA BERI PETUNJUK,.,. 2013

BERMULA pada pertengahan tahun 2013 , pada malam hari ,berbekalkan sebuah beg galas berisikan baju dan pakaian yang perlu , dan sebu...